BI Tingkatkan Akselerasi Perluasan Digitalisasi Daerah

logo Kota Kendari

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) terus mendorong perlu-asan akses digitalisasi dae-rah. Upaya itu bahkan di-lakukan melalui hight level meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan tim percepatan dan per-luasan digitalisasi daerah (TP2DD) Kota Kendari.

Kepala KPw BI, Doni Septadijaya mengatakan, dalam percepatan akses digi-talisasi daerah Bank Indo-nesia memiliki tugas utama dalam bidang sistem pem-bayaran. Dalam sistem pem-bayaran ini, BI menyediakan infrastrukturnya. "Nah ini penting karena yang namanya, digitalisasi daerah yang paling berperan adalah bagaimana kita bisa menyediakan banyak kanal agar pemerintah bisa meng-gunakan kanal-kanal tersebut untuk implementasi digitalisasi keuangan daerah," beber Doni, Jumat (21/10).

Dijelaskan, saat ini kanal pembayaran yang telah disiapkan BI untuk menduku-ng digitalisasi daerah adalam sistem pembayaran QRIS. Ini adalah satu mekanisme sis-tem pembayaran yang paling mudah, cepat dan paling mu-rah yang bisa dilakukan."Sehingga penggunanaya tak perlu tatap muka, tak perlu menggunakan alat in-frastruktur tambahan, cukup dengan menggunakan Hand-phone semua sudah bisa di-lakukan dengan sekali klik. Dan penggunaannya kini tengah kita dorong bukan saja di Kota Kendari dan Su-lawesi Tenggara tetapi secara nasional, " ujarnya.

Saat ini, kata dia untuk pengguna QRIS di wilayah Sultra sudah sekira 62 ribuan pengguna. Ini tentu belum mencapai target. Tapi harapanya, BI Sultra bisa melampaui target yang diberikan nasional untuk tahun ini. "Targetnya kalau dari pemerintah pusat seban-yak 85 ribu pengguna. Tapi secara pribadi kami untuk KPw BI Sultra telah me-nargetkan sebanyak 100 ribu pengguna QRIS tahun ini. Kami berharap ini bisa tercapai, sebab kalau melihat target pusat yang hanya 85 ribu itu cukup nanggung, jadi kami sengaja tambah sebagai langkah percepatan digital-isasi daerah Sultra," ucapnya.

Langkah ini tentunya bu-tuh banyak support dari semua pihak untuk mem-publikasikan QRIS agar target-target yang ada bisa tercapai. Sebab dengan me-manfaatkan QRIS berarti masyarakat masuk dalam sistem keuangan daerah. Kalau banyak yang masuk dalam sistem keuangan dae-rah tentu akan membantu pemerintah dalam menduku-ng perekonomian daerah.

Sementara itu, di tempat yang sama, Pj. Walikota Ken-dari, Asmawa Tosepu men-gatakan, terkait digitalisasi pembayaran pada dasarnya pemerintah sudah menge-luarkan kebijakan bahwa transaksi diusahakan untuk percepatan dengan meng-gunakan sistem elektronik. Untuk pemerintah pusat se-benarnya sudah lama melak-sanakan ini, tapi di pemerin-tah kota Kendari baru pada sisi pendapatan saja. "Dalam digitalisasi sistem pembayaran di Pemerintah Kota, kami lihat baru dari sisi pendapatan. Dimana saat ini dalam pembayaran pajak sudah mulai menggunakan aplikasi QRIS. Tetapi untuk sisi belanja pemerintah masih sangat kurang, " ujarnya.

Sehingga kedepan, kata dia, pihaknya akan berupaya mendorong akses digital-isasi di semua lini. "Dalam upaya ini, kami tentu akan meminta dukungan dari perbankan terutama bank Sultra sebagai bank Pemda, untuk bisa memfasilitasi penggunaan belanja den-gan menggunakan kartu kredit pemerintah mau-pun sistem pembayaran digital lainya. Dan al-hamdulillah itu sudah direspon oleh pemerintah. Kami harap terobosa yang kami lakukan bisa mem-beri manfaat untuk semua pihak," harapnya.