Pemkab Mojokerto Launching Inovasi “Semar, Gareng, Petrug dan Bagong”

logo Kabupaten Mojokerto

Pemerintah Kabupaten Mojokerto melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) bekerjasama dengan Bank Jatim, melaunching empat inovasi bertajuk Punokawan Milenial Era Digital. Yang diresmikan langsung oleh Bupati Mojokerto Ikfina- Fahmawati, di Pasar Tradisional Kedungmaling Sooko.rabu 9/9/21.

Direktur resiko bisnis Bank Jatim Rysyana Mirda menjelaskan,dari empat yang dilaunching Dua di antara inovasi tersebut mengusung basisdigital, antara lain “Sistem Elektronik Membayar Retribusi Pasar (Semar)”melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

QRIS sendiri adalah standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya. Ada juga inovasi “Penggunaan Retribusi Elektronik Tera/Tera Ulang atau E-Retribusi Tera/Tera Ulang (Gareng)” yang menggunakan virtual account (VA).

Inovasi selanjutnya yakni “Pelayanan Tera/Tera Ulang Gratis(Petrug)”, yaitu inovasi pelayanan dengan membebaskan biaya, baik biaya retribusi maupun reparasi timbangan. Terakhir, yakni inovasi “Bantuan Timbangan Oentoek Pedagang (Bagong)”, yakni program pemberian bansos berupa 200 timbangan kodok kepada para pedagang dan IKM.

Ditambahkan Rizyana Mirda dalam sambutannya menyebut era digitaliasi sangat sesuai untuk diterapkan pada masa pandemi Covid-19. Mirda juga menyebut beberapa keuntungan penting dari digitalisasi.

“Adanya inovasi cashless ini kita harap dapat menekan kerumunan sesuai prokes, bahkan menghindari risiko peredaran uang palsu,” kata RizyanaMirda.

Budi Hanoto Kepala Perwakilan BI Jatim Budi Hanoto, juga menyebut bahwa digitalisasi telah membuat perubahan besar termasuk perekonomian.Empat inovasi yang dilaunching, diharapkan dapat memudahkan masyarakat khususnya para pedagang.

Kenapa semua sekarang menuju serba digital? Karena kita adalah pengguna internet terbesar di dunia. Peningkatan ini tentu akan berpangaruh pada kebiasaan, termasuk dalam perekonomian dan keuangan digital. BI ingin mendorong transaksi non tunai yang kita mulai sejak 2014. Inovasi ini sangat bagus, di Pasar Kedungmaling ini bahkan tercatat sudah ada sekitar 60 QRIS,”kata Budi.

Bupati Ikfina turut menyebut bahwa perluasan digitalisasi daerah, dimaksudkan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih,efektif, transparan, akuntabel dan memberi pelayanan berkualitas.